Kamis, 10 Februari 2011

bisnis susu

Idealisme kadangkala tidak membawa seseorang ke manapun. Namun, dalam beberapa kasus, idealisme dapat menjadi bahan bakar yang mampu membawa seseorang mencapai kesuksesan yang diinginkan.

cimorySalah satu contohnya dirasakan oleh Bambang Sutantio. Pendiri Grup Macro yang membawahi sedikitnya lima perusahaan terintegrasi ini membangun dan melebarkan bisnis berdasarkan idealisme yang dimiliki.

Pengalaman masa lalu begitu membekas dalam dirinya dan memengaruhi sisa perjalanan hidupnya. Saat melawat ke Wonosobo, Jawa Tengah, dia menyaksikan begitu banyak buah nanas hasil panen harus dibuang karena masyarakat sekitar tidak mampu mengolah lebih lanjut.

Ingatan tersebut membawanya terbang ke Jerman untuk mendalami teknologi pangan di Universitas Berlin. Sekembali ke Indonesia, dia berharap dapat menggunakan dan menularkan ilmu yang dimiliki untuk menyejahterakan masyarakat Indonesia.

Berbekal Rp150 juta, pria kelahiran Semarang ini membuka bisnis bumbu dan peralatan industrI sejak 1989.

Uang sebesar Rp150 juta tersebut diperolehnya dengan jalan mengajukan kredit usaha kecil menengah. Ruko yang dimiliki, digadaikannya untuk mendapatkan kredit tersebut. Padahal ruko itu mampu dibelinya setelah menggadaikan rumah orangtua, tentunya atas persetujuan bersama. Bambang yang dilahirkan di tengah keluarga profesional, diajarkan sedikit cara berbisnis oleh ibundanya. Bekal tersebut menjadikannya orang yang gigih berusaha memaksimalkan setiap peluang yang menghampiri.

Kerja bapak tiga anak ini membuahkan hasil. Pada akhirnya, usahanya menggelinding besar, kendati sempat terpukul krisis ekonomi pada 1998. Belakangan Grup Macro identik dengan bisnis pengolahan susu segar dan yoghurt yang berdiri di Cisarua, Bogor, Jawa Barat.

Produk olahannya dijual dengan label Cimory, berasal dari kependekan nama perusahaan PT Cisarua Mountain Dairy. Anak usaha Grup Macro yang didirikan lima tahun lalu ini merupakan salah satu bentuk idealisme dan kerja sosial Bambang.

Tidak terpikir sebelumnya untuk mendirikan bisnis pengolahan susu di atas lahan total 3.500 meter. Pengolahan susu segar diletakkan di bagian bawah bangunan, sementara bagian atas diperuntukkan restoran yang menyajikan hidangan hasil olahan anak perusahaan yang lain.

Latar belakang pendirian Cimory bisa dibilang karena keinginan kuat Bambang membantu warga sekitar rumah peristirahatannya di Cisarua. Pria berkacamata ini lantas mendirikan pabrik pengolahan susu segar yang menyerap susu dari peternakan sapi di sana.

Tidak hanya itu, misi yang dimiliki Bambang lebih kompleks. Dia teringat akan cita-citanya di masa kecil untuk meningkatkan asupan gizi masyarakat melalui olahan pangan. Proyek idealis ini dinilainya juga sebagai salah satu solusi bagi penyerapan susu segar yang dihasilkan petani lokal. Bisnis tersebut kini menyerap total 70.000 liter susu per minggunya.

Menurutnya, menjadi pengusaha berhasil membutuhkan banyak pengorbanan. Kunci keberhasilan seorang pengusaha sukses adalah dedikasi yang besar akan suatu usaha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar