Kamis, 10 Februari 2011

ubijalar

Peluang Bisnis Keripik Ubi Jalar

Ubi jalar merupakan bahan makanan yang populer di tengah masyarakat kita, aneka macam makanan dibuat dari bahan yang satu ini, misalnya saja aneka kue hingga Mie Ubi Jalar.  Makanan yang tidak kalah menarik dari ubi jalar adalah keripik ubi jalar. Makanan  ringan keripik singkong mungkin sudah sering kita jumpai, tetapi keripik ubi jalar merupakan makanan yang belum begitu banyak. Meski demikian bukan berarti keripik ubi jalar memiliki cita rasa yang tidak kalah dengan keipik lainnya. Kondisi ini membuat peluang usaha pembuatan dan penjualan keripik ubi jalar terbuka lebar. Dengan berbagai macam variasi model dan rasa keripik ubi jalar dan kemasan yang menarik, keripik ubi jalar dapat menembus pasar yang lebih luas. Dengan demikian peluang bisnis keripik ubi jalar dapat menjadi alternatif bagi siapa saja yang berminat. Bisnis keripik ubi jalar  bisa dimulai dengan proses pembuatan ( memasak ), proses pengemasan dan proses pemasaran.

Biasanya keripik ubi jalar diproduksi oleh industri kecil rumah tangga, sehinga penetrasi pasar produk ini masih sangat terbatas. Akan tetapi dengan pembuatan dan pengemasan yang lebih baik bisnis usaha keripik ubi jalar bisa mendatangkan keuntungan yang lumayan.
Proses membuat keripik Ubi Jalar
Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat keripik ubi jalar adalah sebagai berikut:
1.Ubi jalar.
2. Larutan kapur sirih.
3. Larutan natrium bisulfit 500 ppm.
4. Minyak goreng.
Peralatan yang dibutuhkan untuk membuat keripik ubi jalar adalah sebagai berikut:
1. Pengiris umbi.
2. Pisau dan talenan
3. Kuali
4. Baskom atau ember.
5. Keranjang peniris.
Cara pembuatan Keripik Ubi Jalar
1. Pengupasan dan pengirisan. Umbi dicuci, kemudian dikupas. Umbi yang telah dikupas, tapi tidak langsung diproses lebih lanjut harus direndam di dalam air. Setelah itu umbi diiris tipis-tipis.
2. Perendaman di dalam larutan natrium bisulfit dan kapur. Irisan umbi direndam di dalam larutan natrium bisulfit 500 ppm selama 60 menit.Kemudian irisan umbi diangkat, dan direndamkan ke larutan kapur sirih 2% selama 30 menit. Setelah itu, irisan umbi ditiriskan.
3. Pemasakan ringan. Air dipanaskan sampai suhu 90°C. Ke dalam dimasukkan garam (10 gram garam untuk 1 liter air). Kemudian iris umbi yang telah ditiriskan dimasukkan ke dalam air tersebut, dan diaduk pelanpelan. Tidak lama kemudian (1-2 menit), irisan umbi segera diangkat dan ditiriskan.
4. Pengeringan. Irisan umbi dijemur, atau dikeringkan dengan alat pengering sampai cukup kering dengan tanda mudahnya umbi patah jika diremas.
5. Penggorengan. Irisan umbi digoreng di dalam minyak panas (170°C) sampai garing.
6. Penggulaan. Untuk mendapatkan keripik manis, lakukan penggorengan diulang. Kedalam minyak agak panas (suhu 110°C) dimasukkan gula halus (50 gram gula untuk setiap 1 liter minyak), da diaduk agar gula mencair. Setelah itu, keripik yang telah garing dimasukkan ke dalam minyak, diaduk dengan pelan, dan segera diangkat untuk ditiriskan dan didinginkan.
7. Pengemasan. Keripik matang harus disimpan pada wadah tertutup. Keripik dapat dikemas di dalam kantong plastik, atau kotak kaleng. Kemasan harus ditutup rapat sehingga tidak dapat dimasuki oleh uap air dan udara luar.
Keripik ubi jalar yang sudah dikemas dengan kemasan yang baik siap dipasarkan. Peluang bisnis terbuka.

bisnis susu

Idealisme kadangkala tidak membawa seseorang ke manapun. Namun, dalam beberapa kasus, idealisme dapat menjadi bahan bakar yang mampu membawa seseorang mencapai kesuksesan yang diinginkan.

cimorySalah satu contohnya dirasakan oleh Bambang Sutantio. Pendiri Grup Macro yang membawahi sedikitnya lima perusahaan terintegrasi ini membangun dan melebarkan bisnis berdasarkan idealisme yang dimiliki.

Pengalaman masa lalu begitu membekas dalam dirinya dan memengaruhi sisa perjalanan hidupnya. Saat melawat ke Wonosobo, Jawa Tengah, dia menyaksikan begitu banyak buah nanas hasil panen harus dibuang karena masyarakat sekitar tidak mampu mengolah lebih lanjut.

Ingatan tersebut membawanya terbang ke Jerman untuk mendalami teknologi pangan di Universitas Berlin. Sekembali ke Indonesia, dia berharap dapat menggunakan dan menularkan ilmu yang dimiliki untuk menyejahterakan masyarakat Indonesia.

Berbekal Rp150 juta, pria kelahiran Semarang ini membuka bisnis bumbu dan peralatan industrI sejak 1989.

Uang sebesar Rp150 juta tersebut diperolehnya dengan jalan mengajukan kredit usaha kecil menengah. Ruko yang dimiliki, digadaikannya untuk mendapatkan kredit tersebut. Padahal ruko itu mampu dibelinya setelah menggadaikan rumah orangtua, tentunya atas persetujuan bersama. Bambang yang dilahirkan di tengah keluarga profesional, diajarkan sedikit cara berbisnis oleh ibundanya. Bekal tersebut menjadikannya orang yang gigih berusaha memaksimalkan setiap peluang yang menghampiri.

Kerja bapak tiga anak ini membuahkan hasil. Pada akhirnya, usahanya menggelinding besar, kendati sempat terpukul krisis ekonomi pada 1998. Belakangan Grup Macro identik dengan bisnis pengolahan susu segar dan yoghurt yang berdiri di Cisarua, Bogor, Jawa Barat.

Produk olahannya dijual dengan label Cimory, berasal dari kependekan nama perusahaan PT Cisarua Mountain Dairy. Anak usaha Grup Macro yang didirikan lima tahun lalu ini merupakan salah satu bentuk idealisme dan kerja sosial Bambang.

Tidak terpikir sebelumnya untuk mendirikan bisnis pengolahan susu di atas lahan total 3.500 meter. Pengolahan susu segar diletakkan di bagian bawah bangunan, sementara bagian atas diperuntukkan restoran yang menyajikan hidangan hasil olahan anak perusahaan yang lain.

Latar belakang pendirian Cimory bisa dibilang karena keinginan kuat Bambang membantu warga sekitar rumah peristirahatannya di Cisarua. Pria berkacamata ini lantas mendirikan pabrik pengolahan susu segar yang menyerap susu dari peternakan sapi di sana.

Tidak hanya itu, misi yang dimiliki Bambang lebih kompleks. Dia teringat akan cita-citanya di masa kecil untuk meningkatkan asupan gizi masyarakat melalui olahan pangan. Proyek idealis ini dinilainya juga sebagai salah satu solusi bagi penyerapan susu segar yang dihasilkan petani lokal. Bisnis tersebut kini menyerap total 70.000 liter susu per minggunya.

Menurutnya, menjadi pengusaha berhasil membutuhkan banyak pengorbanan. Kunci keberhasilan seorang pengusaha sukses adalah dedikasi yang besar akan suatu usaha.